Selasa, 02 September 2014

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ASMA BRONKIAL

1. DEFINISI
Asma bronkial adalah penyakit inflamasi kronis saluran nafas ditandai dengan hyperaktifitas bronchitis terhadap berbagai macam rangsangan.
Asma bronkial dibagi menjadi 3 macam :
a. Asma bronkial tipe non atopi (intrinsik)
1. Keluhan tidak ada hubungan terhadap alergen dan sifat-sifatnya
2. Timbul setelah demam
3. Keluarga tidak ada yang menderita asthma
4. Adanya penyakit infeksi
5. Adanya beban fisik atau pekerjaan
6. Rangsangan atau stimuli psikis perubahan cuaca
b. Asma bronkial tipe atopi (Ekstrinsik).
Keluhan ada hubungannya terhadap alergen lingkungan dan sifat-sifatnya :
1. Timbul sejak ank-anak
2. Keluarga ada yang menderita asthma
3. Adanya eksim pada waktu bayi
4. Sering menderita rinitis
c. Asma bronkial campuran (Mixed)
Gabungan antara faktor instrinsik dan ekstrinsik


2. PATOFISIOLOGI
Hipersensivitas alergik dari individu terhadap benda asing menyebabkan antigen (Ag) yang terikat oleh imunoglobulin E (lg.E) dan menempel pada permukaan sel mast atau basofil melepaskan macam-macam mediator karena pelepasan mediator akan terjadi penurunan siklus adenosin monofosfat dan peningkatan siklus Guanidin Monofosfat. Reaksi yang ditimbulkan dapat mengakibatkan :
a. Oedem terbatas di dalam dinding bronchiale, sekresi mukus kental ke dalam lumennya.
b. Tonus otot polos pada broncus meningkat dan terjadi penyempitan saluran nafas.



3. PENATALAKSANAAN
a. Tidur setengah duduk
b. Relaksasi otot-otot pernafasan
c. Menghindari alergen untuk kasus asthma bronkiale
d. Fisioterapi nafas
e. Terapi medis : Simtomatik, Bronchodilatator, Ekspektoran, antibiotika dan kortikosteroid

4. PENGKAJIAN
a. Data Subyektif
Riwayat Penyakit saluran nafas
Riwayat pekerjaan yang b/d bahan kimia
Cemas
Nafsu makan menurun dan mual
Tidak bisa tidur
b. Data Obyektif
Batuk
Sesak nafas
Nadi cepat
Keringat dingin
c. Laboratorium : Eosinofil dan analisa gas darah
d. Test Diagnostik : Thorax foto dan test alergen

5. DIAGNOSA, TUJUAN, KRETERIA HASIL, DAN RENCANA TINDAKAN
1. Ketidakefektifan jalan nafas b/d adanya oedema broncus, peningkatan sekret ditandai dengan sesak, sianosis.
Tujuan : Jalan nafas efektif
Kreteria hasil :
Tidak sesak nafas
Tidak sianosis
Tidak ada retraksi otot pernafasan
Sekret berkurang
Tensi, nadi, pernafasan normal
Rencana Tindakan :
a. Bebaskan jalan nafas
b. Atur posisi senyaman mungkin
c. Lakukan fisiologis  pernafasan
d. Observasi tensi, nadi, pernafasan
e. Ajarkan batuk efektif dengan benar
f. Ciptakan suasana tenang
g. Kolaborasi dengan dokter pemberian : hemodialisa dan obat-obatan
2. Gangguan pertukaran gas oksigen b/d adanya spasme broncus
Tujuan : kebutuhan oksigen terpenuhi
Kreteria hasil :
Tidak sesak nafas
Tidak sianosis
Tidak ada retraksi otot pernafasan
Sekret berkurang
Tensi, nadi, pernafasan normal
Rencana Tindakan :
a. Atur posisi senyaman mungkin
b. Observasi frekuensi dan pola nafas
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Observasi tanda-tanda sianosis
e. Kolaborasi dengan dokter : pemberian oksigen, obat-obatan, pemeriksaan analisa gas darah

3. Gangguan pola tidur b/d sesak nafas
Tujuan : Pola tidur terpenuhi
Kreteria hasil :
Klien merasa segar, tidak mengantuk dan lesu
Tidak sesak nafas
Tidak sianosis
Tensi, nadi, pernafasan normal
Rencana Tindakan :
a. Atur posisi senyaman mungkin
b. Ciptakan suasana tenang
c. Observasi tensi, nadi, pernafasan
d. Amati pola tidur
e. Kolaborasi pemberian : oksigen dan obat-obatan


4. Potensial terjadi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d napsu makan turun, mual dan sesak nafas
Tujuan : kebutuhan oksigen terpenuhi
Kreteria hasil :
Ada napsu makan
Tidak mual
Porsi makan yang disediakan habis
Tidak terjadi penurunan berat badan
Rencana Tindakan :
a. Berikan porsi makan yang menarik dan hangat
b. Sesuai diet
c. Timbang berat badan satu kali seminggu
d. Observasi intake dan output
e. Hindari makanan yang merangsang
f. Kolaborasi dengan dokter : pemberian makanan perenteral

5. Ketergantungan melakukan aktifitas sehari-hari b/d sesak nafas
Tujuan : kebutuhan sehari-hari pasien terpenuhi
Kreteria hasil :
Tidak sesak nafas
Dapat melakukan aktivitas
Kebutuhan personal higiene terpenuhi
Pasien tampak bersih
Rencana Tindakan :
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
b. Jelaskan tujuan untuk beraktifitas
c. Jelaskan untuk membatasi pengunjung
d. Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sesuai kemampuan
e. Observasi respons selama dan sesudah aktifitas
f. Observasi tanda-tanda vital
g. Kolaborasi dengan dokter : pemberian obat-obatan.

6. Pelaksanaan
Perwujudan dari tindakan perawatan yang telah direncanakan yang terdiri dari validitas (pengesahan rencana keperawatan), menulis/mendokumentasikan asuhan keperawatan
7. Evaluasi
Kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar